tirto.id - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari usai terjadinya banjir lahar dingin dan tanah longsor di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023) kemarin.
Hal ini tertuang dalam surat keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/286/427.12/2023 tentang status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor tahun 2023. Hal ini sebagai salah satu upaya bentuk percepatan penanganan darurat di lokasi terdampak.
"Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana," kata Thoriq dalam keterangannya, Sabtu (8/7/2023) dilansir dari Antara.
Menurutnya cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.
Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus dan tidak bisa dilalui.
Oleh karena itu, lanjut dia, fokus utama Pemerintah Kabupaten Lumajang adalah keselamatan jiwa bagi warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru.
"Masyarakat yang ada di tepian lahar dingin kami evakuasi ke tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit," katanya.
Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB berhasil mengimpun data per Sabtu (8/7/2023) pukul 08.00 pagi mencatat sedikitnya terdapat enam jembatan yang putus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Beberapa jembatan rusak di antaranya jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit terputus total, Jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah, Jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang - Malang juga terputus total,
Banjir juga memaksa sebanyak 571 warga mengungsi di 13 titik.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan juga telah berhasil membuka akses jalan di KM59 jalur piket nol Lumajang-Malang. Dengan mengerahkan alat berat, kini jalan sudah bisa diakses kembali.
"Siang ini kami sudah berhasil membuka jalan akses yang sebelumnya tertutup total akibat longsor, kini kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa kembali melintas," ucap Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Kalaksa dikutip dalam keterangannya, Sabtu (8/7/2023).
Merujuk prakiraan cuaca, BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo merilis kewaspadaan cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur pada 7-13 Juli 2023.
Hal ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Blitar, Kabupaten Malang, Kota Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Banyuwangi, Jember, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, Batu, Trenggalek, Jombang, Nganjuk dan Ponorogo.
Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, diperlukan mitigasi jangka panjang berbasis vegetasi dengan menanam tanaman seperti akar wangi untuk mengikat struktur tanah dan antisipasi ancaman tanah longsor.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Bayu Septianto